Minggu, 29 April 2012

jurnal meningkatkan kemampuan berbahasa .....


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Eva Rosanti
Universitas Negeri Medan


Abstrak

 

Tulisan ini membahas tentang Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra dalam pelajaran bahsa Indonesia. Pelajaran apresiasi sastra merupakan materi yang dibahas dalam pelajaran bahasa Indonesia. Apresiasi sastra dianggap efektif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, pada aspek mengidentifikasi unsur cerita hasil mendengar, menyimpulkan isi cerita hasil membaca, serta kemampuan berbicara memerankan tokoh cerita. Dan hal tersebut akan maksimal jika aspek guru, siswa, dan fasilitas pembelajaran baik. Tujuannya agar siswa dapat dengan maksimal meningkatkan kemampuannya berbahasa.

 

Kata kunci: berbahasa, apresiasi sastra, bahasa Indonesia

 

Pendahuluan

Bahasa Indonesia adalah pelajaran umum yang di pelajari di Indonesia, baik dari tingkat sekolah dasar, SMP, SMA dan berbagai jurusan di SMA atau SMK. Di perguruan tinggi pun diajarkan bahasa Indonesia bahkan terdapat jurusan pendidikan bahasa Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia penting untuk dipelajari. Dalam bahasa Indonesia diajarkan tentang apresiasi sastra yang sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa.

Apresiasi sastra adalah salah satu meteri yang dibahas dalam pelajaran bahasa Indonesia, salah satu bagian apresiasi sastra yang sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa yaitu cerita. Siswa dapat mengidenfikasi unsur cerita hasil mendengar, menyimpulkan isi cerita hasil membaca, menulis diolog dua atau tiga tokoh cerita sesuai dengan isi ceritanya, serta kemampuan berbicara memerankan tokoh cerita. Berbahasa sangatlah penting karena bahasa adalah alat kita berkomunikasi secara efektif. Manusia tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain dan untuk berinteraksi manusia memerlukan bahasa sebagai alatnya. Bahasa tidak hanya berupa berbicara atau lisan. Tapi, bahasa dapat juga berbentuk tulisan.       

            Pelajaran bahasa Indonesia memberikan kemampuan dasar yang kuat bagi peserta didik untuk mampu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan dan mampu menggapresiasikan sastra dengan memperluas wawasan, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Pelajaran sastra adalah pelajaran yang menarik dan menghibur serta dapat menambah kemampuan barbicara. Sehingga banyak orang yang tertarik pada materi pelajaran ini, terutama jika ada dilakukan latihan. Dan itu merupakan hal positif, dalam memberi mereka sengat dalam belajar. Namun perlu diperhatikan siswa juga membutuhkan materi untuk membantu mereka dalam melaksanakan latihan dan praktik.

Setiap manusia selalu memiliki keinginan dapat menjalin hubungan dengan manusia lain, hal ini merupakan kudrat manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang berfungsi untuk menyamakan bahasa agar orang Indonesia dapat saling menjalin hubungan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional yang digunakan secara baik dan benar. Namun kebanyakan dalam kehidupan bermasyarakat untuk berkomunikasi menggunakan bahasa yang sifatnya umum atau tidak baku.

            Emidar dalam jurnalnya menuliskan bahwa pelajaran bahasa Indonesia bukanlah sekedar menyampaikan atau memberikan ilmu, namun hendaknya lebih diarahkaan pada mengembangkan kemampuan siswa berinteraksi menggunakan bahasa Indonesia. Pengembangan tidak mungkin terwujud jika pelajaran masih berpusat pada guru. Maksudnya bukan hanya guru yang menjadi pusat bagi siswa memperoleh pelajaran. Tapi, seorang siswa yang baik harus aktif, mandiri dan mampu memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber seperti: membaca buku, mengakses internet untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan. Siswa juga dapat belajar di rumah, dilingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Siswa yang bijak memanfaatkan fasilitas dengan maksimal untuk hal yang positif.

            Dalam meningkatkan kemampuan berbahasa perlu waktu dan usaha serta kesabaran dan keinginan yang teguh. kita perlu mendengarkan cerita, membaca isi cerita dan menyimpulkan cerita, menulis dialog sesuai cerita dan berlatih berbicara sesuai dengan tokoh cerita sehingga  kita akan bertambah mahir dalam berbicara. Dan itu perlu sering kita lakukan untuk mempercepat meningkatkan kemampuan berbahasa.

Bahasa memiliki beberapa fungsi dan itu akan kita  bahas dibagian hasil dan pembahasan. Fungsi bahasa akan membahas tentang kegunaan dari bahasa agar pemahaman dapat lebih dalam lagi tentang bahasa. Bahasa sebagai alat komunkasi sangat penting untuk dibahas karena bersifat umum. setiap orang pasti sangat mengiginkan memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Tujuan berbicara/berbahasa yaitu untuk dapat berinteraksi dengan baik dengan masyarakat yang merupakan kodrat sebagai manusia. Selain itu, agar kita dapat dihormati sebagai manusia yang pintar berinteraksi dan dapat memiki banyak teman.

            Dalam proses pengajaran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa seorang perlu adanya beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu guru, siswa dan fasilitas. Ketiga aspek tersebut akan berjalan dengan baik jika semuanya berjalan bersamaan. Guru dan siswa dituntut dapat melaksanakan perannya dengan benar dan bijak. Fasilitas di sekolah juga harus memiliki manfaat yang besar bagi guru dan siswa dalam membantu proses belajar dan pengajaran. Sehingga ketiga aspek tesebut dapat berpengaruh besar dalam meningkatkan kemampuan berbahasa seorang siswa.

 

Bahan dan Metode

Bahan jurnal penulis, penulis ambil dari jurnal karya Aanm Kusdiana yang berjudul Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Terpadu Model Connected untuk Meningkatkan Kemampuan berbahasa Siswa sekolah Dasar, jurnal Emidar yang berjudul Paradigma Pengembangan interaksi dan Komunikasi Siswa-Guru dalm Proses Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, dan juga jurnal Sam Mukhtar Chaniago, dkk yang berjudul Masalah Pengajaran Kemahiran Berbahasa di sekolah di Indonesia.

            Jurnal  ini menggunakan metode evaluasi yang memberikan kegiatan kepada para pelajar agar pengetahuan terhadap para perlajar terhdap pelajaran bahasa semakin meningkat melalui apresiasi sastra. Hal-hal yang dilakukan pendidik yaitu mencari sumber-sumber yang bisa mengevaluasi siswa dan memberi bimbingan dan pemberian contoh oleh guru mengenai apresiasi sastra yang ada. Kegiatan yang dilakukan oleh guru ini sangat berfungsi bagi siswa karena melalui apresiasi sastra siswa semakin mampu mengidentifikasikan ilmu-ilmu kebahasaan itu. Dan mampu belajar meningkatkan kemampuan berbahasanya.

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari tulisan ini yaitu pembelajaran apresiasi sastra dalam pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan berbahasa seorang siswa.

Bahasa Indonesia merupakan sebuah bahasa yang benar-benar anugrah Tuhan yang sangat besar terhadap bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia lahir sebelum bangsa ini benar-benar menjadi bangsa yang merdeka. Bahasa merupakan ciri utama yang membedakan umat manusia dengan makhluk lainnya di dunia ini. Bahasa dijadikan sebagai sarana komunikasi verbal dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi dapat terjalin dengan lancar melalui pelajaran berbahasa. Dan sebenarnya masih banyak materi dalam bahasa Indonesia yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa misalnya saja berpidato. Namun yang dibahas dalam jurnal ini hanya tentang apresiasi sastra sesuai dengan judul.

Berbahasa sangatlah penting baik bagi siswa ataupun mahasiswa serta orang dewasa, semua orang perlu bahasa. Setiap orang juga pasti mengiginkan dapat mahir dalam berbahasa baik dalam situasi formal maupun informal. Kita harus pandai menggunakan bahasa yang baik sesuai dengan situasi dan suasana yang berbeda. Karena kemampuan berbahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia.

            Menurut Halliday (1992: 22) dalam jurnal karya Sam Mukhtar Chaniago, dkk yang berjudul masalah pengajaran kemahiran berbahasa di sekolah di Indonesia, fungsi bahasa yaitu:

1.      Fungsi instrumental: pengelolaan lingkungan, yang menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi

2.      Fungsi regulasi: mengawasi serta mengendalikan peristiwa-peristiwa

3.      Fungsi Representasional: penggunaan bahasa untuk membuat pernyataan dalam menyampaikan fakta dan pengetahuan

4.      Funsi interaksional: menjamin serta memantapkan ketahanan dan kelangsungan komunitas

5.      Fungsi personal: memberi kesempatan kepada pembicara untuk mengekspresikaan perasaan, emosi, dan pribadinya secara mendalam

6.      Fungsi heuristik: melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk beluk lingkungan, dan ini sering disampaikan dalam bentuk pernyataan tentang alasan kita

7.      Fungsi imajinatif: menciptakan sistem atau gagasan yang bersifat imajinatif.

Melalui fungsi bahasa tersebut maka setiap pelajar mampu menyadari akan pentingnya ilmu bahasa. Komunikasi dapat terjalin dengan lancar melalui pelajaran berbahasa. Karena kita merupakan manusia yang sudah dikodratkan sebagai makhluk sosial  maka agar kita bisa berhubungan  dengan orang lain kita harus berinteraksi dan interaksi itu kita capai melalui pelajaran bahasa Indonesia. Itulah sebabnya berbahasa atau berkomnikasi itu sangat penting bagi kehidupan manusia karena manusia merupakan makhluk sosial.

Interaksi itu memiliki jenis, dan menurut Joni (1985:3) dalam jurnal Paradigma Pengembangan interaksi dan Komunikasi Siswa-Guru dalam Proses Belajar Mengajar Bahasa Indonesia karya Emidar, jenis-jenis interaksi itu ada empat, yaitu:

1.      Interaksi satu arah, yaitu interaksi melalui kegiatan yang diberikan oleh guru sebagai pemberi komunikasi sedangkan siswa bertindak sebagai penerima komunikasi

2.      Interaksi dua arah, yaitu interaksi yang berkembang jika peran guru relatif seimbang

3.    h  Interaksi tiga arah, yaitu interaksi yang demokratis karena peran siswa leksikal atau kelompok seimbang dengan guru. Dalam interaksi ini peran guru dan siswa sama, tidak ada yang lebih dominan.

4.      Interaksi optimal (multiarah) yaitu interaksi antara guru-siswa dan juga melibatkan anggota masyarakat. Jadi dalam interaksi multiarah ini banyak yang terlibat dalam melakukan komunikasi.

dengan uraian di atas maka akan dapat disimpulkan bahwa pengembangan interaksi belajar mengajar bahasa Indonesia bergantung pada pendayagunaan metode pembelajaran. Jadi setiap jenis interaksi mempengaruhi proses belajar dan bagaimana siswa mampu menangkap materi yang diberikan.

Apresiasi sastra yang kita dapat melalui pembelajaran bahasa yaitu menggunakan langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai berikut: siswa mendengarkan cerita dan mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya, siswa membaca cerita dan menyimpulkan isi ceritanya, siswa menulis dialog dua atau tiga tokoh cerita sesuai dengan isi cerita, selanjutnya siswa berlatih berbicara dengan memerankan tokoh ceritanya.  Manfaat dari kita mendengar dan membaca cerita serta menyimpulkan yaitu agar semakin banyak kosa kata yang kita miliki selain itu dengan kita mendengar kita dapat mengetahui bagaimana bahasa yang benar dan bahasa yang bersifat umum. Dengan membaca dan menyimpulkan cerita itu akan melatih kita untuk memiliki pemahaman yang baik dalam membaca. Manfaat dari Menulis dialog  sesuai dengan isi cerita dan berbicara dengan memerankan tokoh cerita yaitu meningkatkan pemahaman kita akan bagaimana berbahasa yang baik, baik itu secara lisan maupun tulisan.

Dalam meningkatkan kemahiran berbahasa siswa di sekolah terdapat beberapa aspek penting yaitu guru, siswa, dan fasilitas pembelajaran baik. Pertama, guru sebagai pendidik harus mendidik siswanya dengan baik dan harus memiliki metode pengajaran yang menarik buat siswa dan melakukan praktik dalam pelajaran yang memang dituntut untuk latihan atau praktik, misalnya membaca puisi, bermain drama, dan lain sebagainya. Kedua, Siswa sebagai pelajar harus memiliki kemauan untuk belajar baik itu di sekolah maupun di rumah. Ketiga, fasilitas sangat berperan dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, dengan adanya fasilitas yang guru dan siswa dapat memanfaatkannya untuk proses pembelajaran. dengan adanya perpustakaan siswa dapat memperoleh informasi lebih banyak dan dapat menambah wawasan, dengan adanya lab kompeter siswa juga dapat mengakses informasi lebih cepat, giru juga dapat menggunakan proyokter untuk mengajar agar siswa lebih paham dan masih banyak lagi fasilitas dapat dimanfaatkan untuk proses belajar.

Namun semua fasilitas yang ada harus digunakan secara benar dan tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Semua aspek di atas harus berjalan secara bersamaan, seorang guru dan siswa harus melaksanakan perannya sebagai pengajar dan pendidik secara baik dan benar. Fasilitas juga harus bermanfaat dan dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar dan pengajaran. Dan ketiga aspek diatas juga mampu meningkatkan kemampuan berbahasa. Namun cara yang lain yang telah dipaparkan juga harus dilakukan lakukan. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa berbahasa bukanlah hal yang cepat sehingga perlu waktu dan kesabaran serta proses. Tapi itulah hal yang menyenangkan yaitu menunggu proses dan melakukan latihan dan praktik.

 

 

 

 

Kesimpulan

Apresiasi sastra dalam pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Dalam meningkatkan kemampuan berbahasa melalui apresiasi sastra dilakukan dengan mendengarkan cerita dan mengidentifikasi unsur-unsur ceritanya, siswa membaca cerita dan menyimpulkan isi ceritanya, siswa menulis dialog dua atau tiga tokoh cerita sesuai dengan isi cerita, selanjutnya siswa berlatih berbicara dengan memerankan tokoh ceritanya dan hal ini pasti bagian menyenangkan bagi siswa apalagi jika peran yang dimainkannya merupakan tokoh favoritnya.

Pelajaran bahasa Indonesia memberikan kemampuan dasar yang kuat bagi peserta didik untuk mampu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan dan mampu menggapresiasikan sastra dengan memperluas wawasan, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Melalui fungsi bahasa maka setiap pelajar mampu menyadari akan pentingnya ilmu bahasa. Komunikasi dapat terjalin dengan lancar melalui pelajaran berbahasa. Dan sebenarnya masih banyak materi dalam bahasa Indonesia yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa misalnya saja berpidato. Namun yang dibahas dalam jurnal ini hanya tentang apresiasi sastra karena sesuai dengan judul, dan judul yang penulis buat telah penulis mempersempit pembahasannya dalam pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbicara.

Guru dan siswa dituntut dapat melaksanakan perannya dengan benar dan bijak. Seorang guru harus memiliki metode pembelajaran yang menarik agar siswa tertarik dan senang belajar. Siswa harus bersifat aktif dan berkemampuan untuk belajar serta memiliki tujuan yang pasti dalam hidup. Fasilitas di sekolah juga berperan penting karena memiliki manfaat yang besar bagi guru dan siswa dalam membantu proses belajar dan pengajaran agar berjalan dengan baik dan lancar. Ketiga aspek tersebut harus berjalan bersamaan sehingga ketiga aspek tersebut dapat berpengaruh besar dalam meningkatkan kemampuan berbahasa seorang siswa. Tujuan dalam penulisan jurnal ini agar kita tahu bahwa pelajaran Apresiasi sastra dalam pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu materi yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa.

Untuk terampil berbicara perlu berusaha dan latihan serta melakukan melakukan praktik. Selain itu kita perlu banyak mendengar juga membaca agar semakin banyak kosa kata yang kita ketahui dan itu sangat diperlukan dalam berbahasa.

 

 

 

 

 

 

Daftar Acuan

 

Emidar.2005.  “Paradigma Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Siswa-Guru dalam Proses Belajar Mengajar Bahasa Indonesia”.  Vol. 6, No.1, 2005: (25-32)

Kusdiana, Aan. 2010. “Pembelajaran Apresiasi Sastra Cerita Terpadu Model Connected untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Siswa Sekolah Dasar”. Vol.11, No 1, April 2010: (100-108)

Chaniago, dkk. 2011. “ Masalah Pengajaran Kemahiran Berbahasa di Sekolah di Indonesia”. Vol.1, Bil 1, Mei 2011: (109-122)


2 komentar: